Semangat pelaku usaha anyaman di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Kalimantan Selatan, yang tetap produktif selama pandemi Covid-19, mendapat apresiasi dari Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti.
Saat ini semua pihak yang ditangkap sedang diperiksa intensif di Gedung Merah Putih KPK. KPK meminta masyarakat bersabar.
Mereka ialah pelaksana tugas (Plt) Kadis PU pada Dinas PUPRT Kabupaten Hulu Sungai Utara Maliki, dan dua pihak swasta Marhaini, serta Fachriadi.
Ali enggan memerinci total uang dan barang elektronik yang ditemukan. Namun, saat ini barang barang itu bakal disita untuk pendalaman bukti.
Dalam penyidikan kasus ini, KPK juga memanggil Ketua DPRD Kabupaten Hulu Sungai Utara Almien Ashar Safari.
KPK baru menetapkan tiga orang sebagai tersangka. Mereka terjerat dalam kasus dugaan penerimaan hadiah atau janji terkait pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan pada 2021-2022.
Ketiganya merupakan tersangka kasus dugaan suap pengadaan barang dan jasa di Kalimantan Selatan pada 2021-2022.
Pemeriksaan dilakukan di Markas Brimob Tabalong, Kalimantan Selatan.
Pencegahan itu dilakukan untuk mempercepat penyidikan dugaan suap terkait pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Hulu Sungai Utara.
Abdul Wahid diduga telah menerima uang sebanyak Rp18,9 miliar.